PENELITIAN MILENIUM
BARU BAGI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEBUAH KEBUTUHAN BAGI
AGENDA PENELITIAN NASIONAL
Oleh : USMAN EFENDI
M.Dr. Roblyer
Universitas Maryland Mahasiswa S2 Menajemen dan Teknologi
Dr. Robleyer adalah Asisten Professor Teknologi Pendidikan di Universitas Maryland Mahasiswa program Master Pendidikan jarak jauh. Dia telah menjadi seorang penulis
dan peneliti di jurusan teknologi pendidikan selama hampir 30 tahun. Jurusan
keahliannya adalah rancangan pembelajaran dari materi-materi pembelajaran berdasarkan teknologi dan penelitian pada
karakter-karakter dari para pelajar jarak jauh
dan lingkungan belajar jarak jauh yang efektif.
Dr. Knezek adalah professor bidang
teknologi pendidikan dan fisikologi dan coordinator dari program doctor di
pendidikan akuntansi di Universitas Texas Utara. Dia menangani fakultas
Matthews Chair untuk penelitian di UNT ( Universitas Texas Utara ) dari tahun 1995 – 1997 dan telah menjadi
kepala penyelidik untuk berbagai macam proyek-proyek teknologi pendidikan yang
secara resmi didanai oleh pemerintah. Penelitian-penelitaiannya termasuk keabsahan dari instrument-instrumen
penilaian yang digunakan dalam melihat dampak-dampak teknologi pada guru-guru
dan para siswa.
Ringkasan
Menunjukkan
keuntungan-keuntungan pedagogik khusus dari teknologi dalam kemajuan pendidikan
hingga pertengahan tahun 1980, ketika
kritikan terhadap dasar-dasar pemikiran dan metodologi-metodologi penelitian membuat para pendidik bertanya
mamfaat dari apa yang disebut, “ Penelitian Media.” Belakangan ini,
peningkatan biaya-biaya perawatan infrastruktur teknologi dan bukti penggunaan
yang rendah dari teknologi oleh para guru
telah mendorong kebutuhan baru untuk penelitian guna membantu menyediakan suatu rasional untuk penggunaan-
penggunaan khusus dari teknologi untuk mendukung pengajaran dan
pembelajaran. Rencana Teknologi
Pendidikan Nasional baru-baru ini
dibawah pengembangan Departemen Pendidikan
pemerintah Amerika Serikat menyediakan
suatu kesempatan ideal untuk menkoordinasikan suatu rencana bagi
penelitian yang bermamfaat. Artikel
ini menggambarkan topik-topik dan
permasalahan-permasalahan dimana
penelitian baru seharusnya fokus dan menyediakan panduan-panduan bagai metode penelitian untuk
ditujukan pada kritikan-kritikan sebelumnya dan menyediakan hasil-hasil untuk
memberikan panduan penggunaan selanjutnya dari teknologi dalam pendidikan.
Kata kunci : Teknologi Pendidikan, Teknologi pembelajaran,
penelitian teknologi pendidikan, Metode-metode pendidikan, agenda penelitian,
penelitian-penelitian dampak teknologi.
Pembukaan
Tiga asumsi tokoh pendidikan
sering membuat tentang penelitian pada pendidikan berbasis teknologi (contohnya : pendidikan berbasir computer dan
kuliah jarak jauh) metode yang digunakan adalah
:
a) Metode ini telah secara umum dilakukan, teori
berdasarkan agenda. b) penemuan-penemuan menyediakan bukti-bukti yang
menyakinkan tentang cara-cara unik
teknologi moderen meningkatkan
prestasi dan motivasi , dan
c)
penemuan-penemuan ini membentuk latihan
sesuai dengan bidangnya. Pada tiga puluh tahun terakhir penelitian teknologi
pendidikan tidak dengan alasan yang kuat, tidak satupun dari asumsi-asumpsi ini
benar. Tujuan para penulis bahwa persyaratan-persyaratan baru dalam pendidikan
dan masyarakat menawarkan kombinasi kebutuhan mendesak dan kesempatan untuk membuat semua asumsi ini masuk akal.
Sebuah penilitian dan analisis sejarah
penelitian terbaru terhadap teknologi-teknologi elektronik dalam pendidikan mengungkapkan kunci topik-topik dan
permasalahan-permasalahan yang harus
diperhatikan ketika kita melakukan agenda penelitian untuk era berikutnya dalam
penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Latar belakang
pada Agenda Penelitian Teknologi Pendidikan
Ketika Richey (1997) mengatakan, Pembuatan Agenda dalam sebuah jurusan
sepertinya cendrung berubah seperti teknologi pendidikan, “ proses komplek
…sering tergantung pada lebih jauh dari pada jika ada atau tidak suatu ide yang
berharga” ( lihat halam 8 ). Bagaimanapun,
pentingnya apa yang dia sebut sebagai “ Agenda teori sistematis” tidak bisa
terlalu diungkap. “ menangkap cuaca intelektual suatu jurusan.
.....mengidentifikasi topik-topik terkini yang menerima perhatian besar.....didukung
oleh tokoh-tokoh pendidik yang berpengaruh pada saat itu....di perhatikan oleh
para praktisi ahli....mempengaruhi pemilihan artikel-artikel untuk publikasi
dalam jurnal jurusan kami. dan
proposal makalah untuk presentasi pada konferensi-konferensi nasional
kami......dan membentuk kurikulum Universitas yang menyediakan dan
memperbarui pelaku profesional di bidang kami.
Hingga
awal tahun 1980- an, penemuan-penemuan
secara teori tentang penelitian
teknologi pendidikan tidak secara luas
diperdebatkan dan agenda penelitian berdasarkan mereka kelihatannya secara
jelas diperbandingkan. Teori tersebut terutama bagi para ahli fisikologi dan
sikap, dan penelitian dalam metode-metode berdasarkan teknologi menggambarkan
pandangan ini. Selanjutnya, banyak penilaian terhadap pendidikan berdasarkan
komputer dan aplikasi pendidikan jarak jauh dan produknya, ada banyak
penelitian dan percobaan yang tidak benar “ perbandingan media”
penelitian-penelitian yang membandingkan pendidikan berdasarkan teknologi
dengan pendidikan tanpa berdasarkan metode teknologi untuk membangun yang mana
yang lebih baik untuk mengajarkan suatu topik atau sebuah keahlian. Sebuah Analisis meta kebudayaan yang sedang
berkembang mempunyai tujuan mengidentifikasi kecendrungan-kecendrungan dalam
penemuan-penemuan terhadap penelitian-penelitian ini. Pertanyaan umum untuk semua usaha-usaha
ini adalah secara prinsipnya adalah untuk seorang ahli fisikologi, yaitu “
Seberapa efektif sebuah teknologi dalam
membantu para pelajar memperoleh sikap-sikap yang diinginkan. (
pengetahuan dan keahlian yang ditunjukkan oleh suatu pengamatan dan penampilan
yang terukur ) ?”
Penyerangan-penyerangan pada
benteng solid ini terhadap pemikiran tradisional yang datang dari dua arah,
satu secara teori atau secara pedagogik dan satunya lagi secara metodologi.
Bekerja bersama-sama mereka merupakan sebuah serangan yang secara efektif
disebut sebuah perhentian terhadap penelitian-penelitian perbandingan media dan
analis meta dan meninggalkan jurusan tersebut
tanpa bingkai filosopi yang jelas atau agenda penelitian yang berharga.
Penyerangan pertama berasal dari para pendidik,
fisikologis, dan para peneliti yang mendukung pendapat ahli konsep pendidikan. Mereka berkata bahwa tujuan pendidikan tidak
hanya untuk mentransfer sikap-sikap yang diajarkan dari seorang sumber ahli (
seorang intstruktur atau serangkaian pelajaran) kepada para siswa, sebagai
gantinya pendidkian bertujuan untuk menciptakan
lingkungan-lingkungan dimana para siswa menghasilkan pengetahuan mereka
sendiri dengan bantuan yang tepat atau
“tingkatan-tingkatan” dari para guru.
Seymour Papert (1980) adalah seorang
pendahulu dan perwakilan juru bicara dari pendapat ini, dimana dia berdasarkan
terutama pada teori-teori Piaget. Selanjutnya, Pengertian dan
Kelompok Teknologi di Vanderbilt
(1991,1993) bekerjasama dengan Vygotsky dalam tingkatan-tingkatan
kognitif dan Brown, Collins, dan Duguid
(1989) dalam pengertian disituasikan
dana pelatihan kognitif, menjadi pusat utama dari peneltian dan pengembangan ahli konsep.
Para ahli teori dan peneliti ini mengubah fokus mereka jauh dari dampak
teknologi yang sedang digunakan terhadap dampak dari “tujuan pembelajaran”
dimana teknologi bisa mendukung.
Pada
saat bersamaan, Clark’s (1983,1985,1991
) kritikan terhadap metode-metode penelitian yang digunakan dalam pembelajaran
berdasarkan metode teknologi memulai penyerangan yang berhubungan terhadap
agenda penelitian nasional. Clark berkata bahwa “ Media adalah kendaraan
pengantar untuk pembelajaran dan tidak mempengaruhi pembelajaran (1983. halaman
453 ). Dia berdasarkan ini pada analisis dari penelitian media yang telah lalu,
dimana dia menemukan terhadap pengaruh-pengaruh yang tak terkontrol karena
metode-metode dan isi. Contohnya, dia menemukan bahwa dua metode yang sedang
dibandingkan sering mempunyai guru-gur
yang berbeda. Dia menyimpulkan bahwa apapun pengaruh terhadap sebuah teknologi
adalah, kenyataannya, disebabkan oleh metode-metode yang digunakan oleh guru atau variasi-variasi
lain dalam isi pembelajaran-pembelajaran. Berdasarkan topik-topik ini, dia
menyebut suatu penundaan dalam
penelitian media.
Kosma (1991) mencoba mengarahkan baik
secara teori maupun secara permasalahan-permasalahan metodologi dengan
menyetujui separohnya oleh Clark, Kosma berkata bahwa, sejauh media di pantau dengan ketat sebagai sistem
pengantar, tidak akan ada yang dapat dilihat perbedaan antara perlakuan yang tidak karena faktor-faktor
penggabungan. Sebagai gantinya, dia mengajukan
suatu bingkai secara teori bahwa “ menghadirkan sebuah gambaran dari
pelajar secara aktif berkaborasi dengan
media untuk membentuk pengetahuan “ ( halaman 179) Dia merasa bahwa, “sistem simbol” dan “
kemampuan proses”unik setiap media bisa
membuat suatu teridentifikasi dan kontribusi mamfaat terhadap kerjasama ini.
Ketika mendukung lebih banyak penelitian untuk mengklarifikasi
kontribusi-kontribusi unik ini, dia meninggalkan petunjuk untuk perkembangan
ini dan penelitian meningkat hingga ke “ kreativitas para perancang” ( halaman
206 ) dana mereka yang akan mempelajari produk-produk mereka.
Penelitian
Melinium Baru untuk Teknologi Pendidikan
Proposal
Kosma berguna dalam mengarahkan kembali fokus pada penelitian mamfaat-mamfaat metodologi berdasarkan teknologi, dari pada
teknologi itu sendiri atau media pembelajaran itu sendiri. Penelitian
berikut seperti penelitian secara kuatitatif yang dianggap
baik oleh ( Olsen, 1999 ) kelihatannya diacuhkan dari pendapat Kosma tersebut, yang menyatakan
bahwa metode teknologi pendidikan bukanlah seberapa banyak para guru menggunakan computer tetapi bagaimana mereka
menggunakannya yang membuat suatu
perbedaan dalam prestasi siswa.
Pada saat yang bersamaan, paham
pragmatis lahir dari pengalaman dengan siswa
dan kelas menyarankan bahwa kita
mengubah paham kontruktif murni sebagai suatu teori dasar untuk suat agenda
penelitian baru. Dalam sarannya “ Agenda
Pos Moderen untuk
pembelajaran
berbasir Teknologi (IT)., “ pendapat Solomon (2000) bermamfaat. Dia
mempertahankan bahwa, “ rangkaian filosofi
dari Pos Moderen pembelajaran berbasis teknologi, diyakini dilakukan
secara beraneka ragam, yang bisa digambarkan sebagai penghormatan untuk
perbedaan dan penolakan terhadap penjelasan-penjelasan tunggal. …..
Keanekaragaman dalam bidang kita menunjukkan bahwa tidak ada contoh tunggal
terbaik dari teori belajar” ( lihat halaman 14). Dia menyarankan bahwa
kompleksitas tipis dari kontek pembelajaran menyarankan peninjauan lebih dekat
pada penggabungan metode , pelajar, dan variable-variabel lingkungan yang
membuat kesuksesan pembelajaran.
Dalam pendapat Solomon “ pos moderen” baik “ ilmu pengetahuan” dan
“kritikan” metode-metode harus digunakan untuk meneliti gambaran komplek ini.
Ilmu pengetahuan adalah “ dorongan masalah dan tujuan dasar,” ( lihat halaman
14) dan lihatlah jika tujuan-tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.
Kritikan-kritikan melihat penjelasan-penjelasan yang bisa menghitung hasil
pembelajaran. Seperti banyak para ahli teori baru, Solomon dengan jelas
menekankan pandangan pembelajaran dari para ahli konstruktif sebagai
“pengetahuan yang diciptakan dari pada ditemukan” (lihat halaman 14), tetapi
pengakuannya tentang perlunya penelitian
pengetahuan memungkinkan pernyataan dari permasalahan-permasalahan khusus guna
menyelidiki observasi-observasi yang bisa diukur terhadap perubahan-perubahan dalam
kelakuan-kelakuan para siswa ; dua syarat para ahli fisikologi pendidikan telah selalu mengatakan seharusnya
yang menjadi basis untuk membangun pendapat bahwa pembelajaran benar-benar
telah terjadi.
Penggabungan dari gambaran-gambaran
kritikan dari pendapat-pendapat para ahli sebelumnya untuk bersaing dengan teori-teori membangun
panggung untuk agenda penelitian untuk meneliti keutungan-keuntungan dari
metode-metode pembelajaran berdasarkan teknologi sebagai komponen-komponen yang
tak terpisahkan dari solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan
pembelajaran, lebih dari sekedar
sebagai, “media pengantar.”
Ketika kita mengenali bahwa proposal ini tidak akan ( dan mungkin seharusnya
tidak) diam dalam perdebatan tentang prinsip-prinsip and praktek-praktek
pendekatan para ahli filosopi pendidikan melawan para ahli konsep pendidikan
terhadap pembelajaran, kami benar-benar merasakan bahwa beberapa penemuan dalam
pertentangan-pertentangan teori adalah
penting jika kita harus maju terhadap penelitian yang harus mengikuti mereka:
keahlian dan penelitian penerapan-penerapan teknologi bahwa penelitian dalam
pengaturan pembelajaran dalam kontek yang sebenarnya.
Kebutuhan
dan Kesempatan untuk sebuah “Melinium Baru”
Agenda Penelitian
Kebutuhan untuk sebuah agenda
penelitian baru telah belum pernah lebeh penting. Proyek-proyek baru dibawah
Departemen Pendidikan pemerintah Amerika Serikat Mempersiapkan guru-guu masa
depan untuk menggunakan teknologi telah
menunjukkan dengan jelas bahwa proses penggabungan teknologi dengan efektif
kedalam pendidikan berhubungan dengan pembiayaan yang tinggi. Para
tenaga pendidik dan para pembuat kebijakan melihat penelitian teknologi
pendidikan untuk membantu penyediaan pendapat yang solid kenapa pendanaan-pendanaan ini dihabiskan dengan baik (Ringstaff &
Kelley, 2002). Ini peningkatan yang
penting dalam penerangan
kritikan-kritikan baru dari kelanjutan
investasi yang membutuhkan infrastruktur
teknologi dan dampak yang tidak
konsisten dan penggunaan yang rendah
oleh para guru, solusinya
peningkatan pelatihan mereka dan akses terhadap sumber kependidikan
(Cuban, Kirkpatrick, & Peck, 2001)
Cradles (2003) menekankan bahwa baru-baru ini membuat Tidak ada Anak yang Ketinggalan (NCLB) yang akan berpengaruh di tahun-tahun
berikutnya, memerlukan bahwa sumber pembelajaran seperti teknologi-teknologi “ secara dekat meluruskan
untuk menentukan standar-standar akademik
dan bahwa dokumen penelitian tingkat dimana hasil dalam pencapaian prestasi
siswa ketka diukur oleh penilaian berdasarkan standar. Namun, menurut pandangannya “bukti terbaik”
penelitian-penelitian yang diadakan oleh Pusat untuk Penelitian teraplikasai
dalam teknologi (CARET), suatu proyek
pendanaan dari masyarakat Internasional untuk Teknologi dalam Pendidikan (
ISTE),Cradler menemukan bahwa sumber-sumber
permbelajaran elektronik lebih kurang
40 % dari standar-standar isi California untuk jurusan kurikulum. Dia
juga menemukan suatu “kekurangan
formal penelitian yang terkontrol (lihat
halaman 56 ). Bahkan dengan percobaan
penelitian yang melaporkan hasil yang
siknifikan secara statistic, ada “sangat sedikit informasi pada pendidikan yang siknifikan atau
implikasi-implikasi untuk pengajaran otau pembelajaran .” (lihat halaman 56).
Selanjutnya,
persyaratan-persyaratan Tidak Ada Anak yang Ketinggalan (NCLB), Departemen
Pendidikan Amerika Serikat baru-baru ini menganjurkan masukan dari para tenaga
pendidik untuk menciptakan sebuah rencana Teknologi Pendidikan Nasional Baru. (http://
www. Nationaedtechplan.org). As Richey
(1997) mengamati, komponen lain dari suatu proses penetapan agenda adalah “
dukungan dari orang-orang yang kredibel dan pihak berwenang dalam bidang
tersebut…..Semakin luas dasar dukungan ,
semakin mungkin suatu topic menjadi bagian disiplin agenda sistimatik” (lihat halaman 9) Rencana Teknologi National Departeman
Pendidikan Amerika Serikat bisa menjadi
satu-satunya kekuatan yang paling berpengaruh pada agenda penelitian teknologi
pendidikan untuk masa depan. Adalah penting bahwa topic-topik penting yang
harus diteliti dibicarakan sekarang dan ditawarkan sebagai bagian yang tak
tepisahkan dari rencana tersebut.
Fokus dan Topik-topik untuk suatu Agenda Penelitian
Teknologi Masa Depan
Fokus yang dianjurkan : Menyediakan suatu Rasional untuk
Penggunaan Teknologi
Dalam keringanan tekanan dari
para pembuat kebijakan dan dari dalam
bidang itu sendiri, tugas utama dari agenda penelitian baru kelihatannya jelas.
Penelitian masa depan harus dialamatkan secara jujur pertanyaan kenapa para guru seharusnya menggunakan
metode-metode berdasarkan teknologi. Dasar munculnya teori menuntuk bahwa
penelitian-penelitian meninjau teknologi-teknologi tidak sebagai system pengantar, namun sebagai
komponen-komponen solusi terhadap problema-problema pendidikan, dan
pertanyaan-pertanyaan penelitian disebutkan dalam suatu cara bahwa
kontribusi-kontribusi dari metode-metode
bisa dinilai dan diuji.
Roblyer dan Scrum (2003)
mengatakan bahwa pembangunan penelitian rasional seharusnya berkonsentrasi pada
“keuntungan relative” bahwa metode-metode dan materi-materi pembelajaran
berdasarkan teknologi menawarkan lebih banyak metode-metode lain dan
materi-materi lain. Konsep ini
berdasarkan pada pendapat Rogers (1995) penyebaran dari inovasi-inovasi
penelitian yang menunjukkan para pemakai potensial dari suatu teknologi
lebih mungkin menerimanya jika mereka melihat keuntungan jelas atau “keuntungan
relative” dari metode-metode bari dari pada metode metode lama.
Dalam bincang-bincangnya pada
kelompok-kelompok para pendidik
diseluruh dunia, Direktor Program Penelitian Teknologi Pendidikan sebelumnya
(PT3), Tom Carroll ( Carroll, 2000), menekankan bahwa beberapa penggunaan
teknologi secara umum memiliki keuntungan relative yang jelas, yang tidak
membutuhkan penelitian untuk menegaskannya. Contohnya, ketika simulasi-simulasi
computer menghemat biaya-biaya
pendidikan meteri-materi yang bisa diselesaikan atau memungkinkan
eksperimen-eksperimen yang telah ditiru berkali-kali yang tidak mungkin
menggunakan lingkungan-lingkungan nyata, keuntungan relatif yang nyata. Namun, bahkan metode-metode dengan
keuntungan-keuntungan dengan bukti diri sendiri adalah kebutuhan penegasan untuk menyadari potensi mereka dalam latihan.
Selanjutnya, metode-metode lain telah
dihipotesa telah mempunyai keuntungan-keuntungan pembelajaran unik dan beberapa mempunyai dukungan popular,
namun penelitian untuk menegaskan keuntungan-keuntungan ini telah tidak
konsisten atau dikerjakan dengan pengontrolan yang tidak cukup atau
jumlah-jumlah dari
pelajaran-pelajaran untuk membuat
penemuan –penemuan bermamfaat bagi orang lain.
Topik-topik yang Dianjurkan : Permasalahan-permasalahan
Penting untuk di Perhatika
Dua Pendapat ini dari
teknologi-teknologi baik sebagai bagian
yang siap diterima dari beberapa wilayah dari
pelatihan pendidikan dan sebagai suatu pengaruh potensi pada orang lain
membutuhkan suatu pendekatan beraneka
ragam untuk menyiapkan penelitian bahwa bisa memandu baik kebijakan dan
latihan. Kami mengajukan bahwa
penelitian-penelitian yang akan menjadi paling menolong adalah bagi mereka yang
bertujuan untuk menunjukkan (a) bahwa metode-metode berdasarkan teknologi
tertentu mempunyai potensi untuk keunikan dan keuntungan betul-betul konsisten
dalam merespon terhadap jenis-jenis tertentu dari permasalahan pendidikan, (b)
ada cara-cara untuk menerapkan metode-metode pembelajaran berdasarkan
teknologi sudah dalam penggunaan yang
luas ( contohnya: proses kata, belajar
jarak jauh ) yang mengarah pada peningkatan dalam dampak mereka terhadap
prestasi, gambaran-gambaran ketika mencegah hasil-hasil yang tidak
diinginkan. Penemuan-penemuan dari
semacam penelitian-penelitian mempunyai implikasi-implikasi penting untuk
pelatihan dimasa depan.
Penelitian
untuk Memonitor dampak Teknologi terhadap tujuan-tujuan social penting –
Meskipun beberapa penggunaan-penggunaan teknologi dalam pendidikan membutuhkan
penelitian lebih jauh untuk membenarkan mereka, akses terhadap teknologi diakui
karena menjadi suatu bagian penting dari suatu kualitas pendidikan untuk warga
Negara daalm masyarakat informasi hari
ini. Kita juga perlu untuk mengetahui yang meningkatkan akses untuk teknologi
adalah hasil seperti yang diharapkan dalam kesempatan-kesempatan pembelajaran
yang lebih besar dan keahlian-keahlian untuk semua siswa. Penelitian-penelitian dibutuhkan untuk
memonitor perkembangan kami dalam menyelesaikan
jenis-jenis tujuan-tujuan penting sebagai berikut:
Teknologi-teknologi
membantu para siswa dibawah layanan memperoleh peningkatan akses terhadap
kesempatan-kesempatan pembelajaran.
Kesiapan
Akses terhadap sumber-sumber informasi unik
and populasi meningkatkan
keahlian-keahlian membaca informasi penting secara kritis.
Penggunaan
yang lebih sering dari teknologi visualisai
meningkatkan keahlian-keahlian membaca visual yang penting secara
kritis.
Mamfaat
penelitian-penelitian di wilayah ini sering di survey seperti para ahli oleh
Hoffman dan Novak (1998) untuk menangkap dampak-dampak perlomban dalam
akses Internet dan penggunaan computer. Yang lain-lainnya adalah
penelitian-penelitian seperti seseorang yang bernama, Chisholm, Carey, dan
Hernandez (2002), yang menerima akase dan penggunaan informasi
teknologi-teknologi oleh para siswa dari berbagain macam latar belakang
jurusan. Penelitian yang memonitor anda
melaporkan penggunaan teknologi terkini untuk membantu kita membentuk
petunjuk-petunjuk yang diinginkan – akhirnya, penelitian dibutuhkan untuk
membentuk karakteristik-karakteristik dari
sumber-sumber teknologi yang lebih baru dari kami dan membimbing
kegunaan mereka dalam pendidikan. Mioduser Nachmias, Lahav, dan Oren
(2000) menguji
karakteristik-karakteristik dan mamfaat
web site pendidikan bagaimana
mereka seharusnya lebih baik dikembangkan
dan diterapkan di masa depan. Harris dan Jones (1999) mempelajari
pola-pola komunikasi dari pembelajaran
jarak jauh untuk menentukan bagaimana membentuk penggunaan yang cocok dan
banyak lagi teknologi-teknologi lainnya ( contohnya., computer jinjing) mulai
dilihat sering penggunaannya di sekolah-sekolah.
Kritikan Penelitian Masa lalu
dan Petunjuk untuk Metode-metode Masa
Depan
Petunjuk untuk Hipotesis Penelitian
Jauh dari kejelasan dalam banyak
penelitian bahwa para peneliti telah mempertimbangkan secara hati-hati kenapa
metode-metode yang diberikan diajukan untuk diuji. Sudah jelas kebenarannya
bahwa peneliti pendidikan seharusnya membantu ditujukan yang
permasalahan-permasalahan pendidikan yang diselesaikan secara tidak baik, dan
bahwa hipotesa-hipotesa seharusnya diperoleh dari sebuah dasar teori yang
mengarah secara logika ke hipotesis sebagai suatu solusi terhadap
permasalahan-permasalahan dan membuatnya
jelas kenapa metode yang diberikan tersebut harus diuji.
Petunjuk untuk Pola Metode
Dalam pendapatnya yang terbaru
“bukti terbaik” peneliti teknologi, Cradler
(2003) menyinggung beberapa jenis kekurangan-kekurangan pola, beberapa dari mereka menunjukkan permasalahan-permasalahan yang digarisbawahi dengan hipotesa-hipotesa. Dia mengatakan bahwa pola sering “ tidak jelas apa penelitian khusus dan pertanyaan-pertanyaan evaluasi penelitian sedang mencoba untuk menjawab ( halama 56) atau “ pendidikan yang memuaskan atau implikasi-implikasi untuk pengajaran dan pembelajaran” (halaman 56) Kekurangan rancangan lainnya dia menyebutkan termasuk: ukuran-ukuran contoh kecil yang mengurangi kepuasan secara statistic; ukuran-ukuran dari dampak yang tidak berhubungan terhadap tujuan-tujuan dari materi-materi; ukuran-ukuran dampak ang tidak bertujuan dan atau tidak valid; deskriptif, Metode-metode non kuantitatif hanya dengan tanpa kontrol atau perbandingan kelompok; dan pelaporan data sendiri yang tidak ditemani oleh data yang kuat.
(2003) menyinggung beberapa jenis kekurangan-kekurangan pola, beberapa dari mereka menunjukkan permasalahan-permasalahan yang digarisbawahi dengan hipotesa-hipotesa. Dia mengatakan bahwa pola sering “ tidak jelas apa penelitian khusus dan pertanyaan-pertanyaan evaluasi penelitian sedang mencoba untuk menjawab ( halama 56) atau “ pendidikan yang memuaskan atau implikasi-implikasi untuk pengajaran dan pembelajaran” (halaman 56) Kekurangan rancangan lainnya dia menyebutkan termasuk: ukuran-ukuran contoh kecil yang mengurangi kepuasan secara statistic; ukuran-ukuran dari dampak yang tidak berhubungan terhadap tujuan-tujuan dari materi-materi; ukuran-ukuran dampak ang tidak bertujuan dan atau tidak valid; deskriptif, Metode-metode non kuantitatif hanya dengan tanpa kontrol atau perbandingan kelompok; dan pelaporan data sendiri yang tidak ditemani oleh data yang kuat.
Tidak hanya harus peneliti masa
depan menahan diri dari perbandingan
secara simpel dari
material-material disebutkan oleh Clark , harus memulai untuk fokus pada kualitas-kualitas
unik dari teknologi-teknologi untuk
membuat kemungkinan metode-metode yang diberikan. Jika suatu proses belajar bahwa metode
pembelajaran berdasarkan teknologi adalah sesuatu yang unggul, sebaiknya
dihipotesa menjadi unggul karena metode tersebut mempunyai karakter-karakter
unik untuk memecahkan permasalahan yang tidak terselesaikan secara memuaskan
seperti pemahaman membaca yang rendah ( seperti disebutkan oleh Doty,
Popplewell, dan Byers (2002) ketahanan kesulitan-kesulitan degan konsep-konsep geometri, seperti
ditujukan oleh Funkhouser (2002-2003). Penelitian-penelitian harus menawarkan
bukti- baik dalam pola dan dalam analisi data- bahwa system-sistem symbol dan atau kemampuan-kemampuan proses dari
teknologi memungkinkan suatu metode pembelajaran atau lingkungan pembelajaran
yang tidak mungkin melalui yang lain ( contohnya metode pembelajaran tanpa
teknologi )
Karena tujuan Tidak ada Anak
yang ketinggalan (NCLB) akan mempunyai dampak jangka panjang di semua
metode-metode peneliti pendidikan masa depan. Penting untuk diakui kritikan dari metode-metode
tergambar dalam rekomendasi-rekomendasi yang diberikan. Jelas bahwa, apa yang
disebut “ Metode-metode peneliti berdasarkan secara ilmu pengetahuan
(SRB)” menyebutkan lebih dari 100 kali
di NCLB merefleksikan suatu rembesan ketidak sabaran dengan kegagalan dari penelitian masa lalu
untuk menyediakan tujuan, bukti
pertolongan untuk memandu latihan.
Cradler ( 2003) menyarankan itu,
selanjutnya, untuk penggunaan sumber-sumber data perkalian dan validitas
ukuran-ukuran, penelitian-penelitian seharusnya membangun pengontrolan
kelompok-kelompok kapanpun mungkin dan menggunakan kelompok-kelompok
perbandingan yang valid bahkan jika pengontrolan benar yang tidak mungkin.
Kelihatannya
penting untuk bergabung dengan mereka yang, dalam akibat dari NCLB, telah menyatakan bahwa kegagalan
dari penelitian terdahulu tidak bisa di remedial semata-mata dengan menggunakan
experimen dan atau metode-metode eksperimen yang tidak benar. Berliner
(2002) memperingatkan kita bahwa salah
satu dari pendanaan yang terluas dan terbaik replikasi penelitian-penelitian,
salah satu dari perbedaan model-model pembelajaran pendidikan anak usia dini , menemukan bahwa
variasi lebih besar melewati sisi yang berbeda dalam penerapan program yang
sama dari pada metode eksperimen melewati program yang berbeda. “Tidak ada
program bisa menghasilkan hasil-hasil yang konsisten melewati tujuan. Setiap kontek lokal berbeda. Membutuhkan perbedaan-perbedaan
dalam program, personalitas, metode-metode pengajaran, biaya-biaya,
kepemimpinan, dan jenis-jenis masyarakat pendukung” ( lihat halaman 19). Dengan
demikian, dia mengatakan, “pengetahuan yang bagus” membutuhkan tidak hanya
mencoba untuk menangkap bukti
peningkatan bukti yang valid dan dan dapat dipercaya, tetapi juga mencoba untuk
menjelaskan kompleksitas serangkaian persyaratan yang memandu pada peningkatan. Seperti
Soloman (2000) menyarankan metode-metode analisis kriitis harus ikut “ ilmu pengetahuan, seseorang
membantu kita memahami apa itu pekertajaan, kapan itu akan dikerjakandan kenapa
itu dikerjakan
Pendapat
Craler (2003) tentang peneliti terdahulu menemukan banyak kekurangan-kekurangan
laporan yang sama persis dengan pola, karena mereka membatasi baik
interpretasi dari penemuan-penemuan, dan
rancangan penelitian-penelituan untuk mereplikasi mereka. Laporan
kekurangan-kekurangan termasuk ; termasuk; informasi yang tidak cukup terhadap
intervensi dan atau teknologi dan
sumber-sumber lain yang sedang diterapkan dan sifat-sifat dari contoh-contoah besar yang memungkinkan
ketidaksetujuan dari variable –variabel penting; dan ketidak keterkaitan antara
persyaratan yang diberikan dengan
teknologi yang digunakan dan juga kesimpulan-kesimpulannya, atau antara
kesimpulan-kesimpulan dan data yang disebutkan kepada mereka
Laporan-laporan
dari studi penelitian haruslah ditujukan pada permasalahan-permasalah yang
sering muncul. Persoalan-persoalan
tersebut haruslah lebih dipahami dan lebih infomatif tentang metode-metode dan
materi-materi yang digunakan, persyaratan-persyaratan yang ada haruslah sesuai
dengan dimana penelitian diadakan, sumber-sumber data dan instrumen-instrumen,
dan bidang studi yang dipelajari; dan persoalan-persoalan tersebut haruslah
menekankan keterkaitan antara metode-metode, penemuan-penemuan dan
kesimpulan-kesimpulan mereka.
Kesimpulan :
Prioritas-prioritas Jangka menengah dan Jangka Panjang
Untuk
menjelajahi tingkat dimana penelitian terbaru mungkin telah ditujukan pada
keempat jenis kebutuhan yang disebutkan disini, kami menganalisi tujuan-tujuan
dari artikel-artikel di tahun 1999-2003
topik-topik jurnal penelitian
penggunaan Teknologi dalam Pendidikan (JRTE). Penemuan-penemuan dari
analisis (Tabel 1) mengungkapkan bahwa kebanyakan artikel berfokus pada evaluasi-evaluasi
program-progrm lokal atau pada
metode-metode dari penggunaan teknologi lebih jauh atau peningkatan pelatihan guru. Analisis kami menyediakan
bukti lebih lanjut dari apa yang Cradles telah temukan. Beberapa penelitian
yang berhubungan dilakukan untuk
tujuan-tujuan yang akan membantu
menyeimbangkan biaya-biaya dari metodo-metode pembelajaran yang berdasarkan
penggunaan teknologi.
Seperti
Tabel 1 menunjukkan, artikel-artikel penelitian yang paling banyak
dipublikasikan menggambarkan metode-metode menyuruh para siswa atau fakultas
lebih terlibat dengan penggunaan teknologi ( contohnya internet) atau bagaimana
cara mengadakan pelatihan dan persyaratan-persyaratan lain untuk menyuruh para
siswa lebih tertarik dalam menggunakan teknologi secara umum. Dari pandangan Tidak ada Anak yang Ketinggalan ( NCLB ), Penelitian
jenis ini memunculkan pertanyaan “Kenapa seharusnya kita mempunyai siswa-siswa
atau mahasiswa lebih sering menggunakan teknologi?”
Tipe-tipe Artikel
|
Jumlah JRTE
Artikel-artikel
1999 - 2003
|
Tipe #1 : Penelitian-penelitian atau pandangan-pandangan
dari keuntungan-keuntungan unik dari berbagai metode-metode berdasarkan penggunaan
teknologi dibandingkan dengan metode-metode pembelajaran tanpa menggunakan
teknologi
|
11 ( 8% )
|
Tipe #2 : Penelitian-penelitian pada cara-cara untuk
meningkatkan dampak yang kuat dari penggunaan teknologi yang sudah sering
digunakan
|
2 ( 1% )
|
Tipe #3 : Penelitian-penelitian pada tren-tren dalam
penggunaan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan-tujuan pentinga
masyarakat
|
8 ( 6%)
|
Tipe #4 : Penelitian-penelitian yang memonitor/memonitor penggunaan
teknologi terbaru untuk membantu bentuk pembelajaran-pembelajaran yang
diinginkan
|
5 ( 4% )
|
Tipe #5 : Penelitian-penelitian lain, contoh :
evaluasi-evaluasi atau
gambaran-gambaran dari program-program, penerapan metode-metode, atau
kharakteristik penggunaan : tipe-tipe, tingkat, atau gabungan
pendapat-pendapat.
|
87 ( 64% )
|
Tipe #6 : Artikel-artikel secara teori dan posisi
makalah-makalah
|
23 ( 17% )
|
Tabel 1 .
Sebuah Analisis dari tipe-tipe
Artikel di JRTE dari tahun 1999 – 2003
Diharapkan Rencana Teknologi Pendidikan Nasional
sekarang dibawah pengembangan akan menyediakan pertimbangan dan dorongan
cepat untuk berfokus pada
topik-topik yang sama dan untuk meningkatkan kualitas dan mamfaat penelitian. Diharapkan, rencana ini juga akan membuatnya
lebih mudah untuk memperoleh pendanaan dari sumber-sumber lain dari pada
sumber-sumber yang bisa dirasakan seperti mempunyai agenda keuntungan sendiri.
Namun,
kelompok Richey (1997) menggambarkan
sebagai dasar dukungan untuk suatu agenda penelitian teknologi akan
mempunyai dampak paling langsung, dampak jangka panjang tentang bagaimana
baiknya penelitian-penelitian yang mendukung
sebuah agenda baru yang seharusnya diselesaikan: pengaruh para pelajar
dan para ahli praktisi yang membimbing
penelitian disertasi, menyeleksi artikel-artikel untuk publikasi dalam jurnal-jurnal dari jurusan kami dan makalah dan
proposal-proposa untuk presentasi di konfrensi-konfrensi nasional kami, dan
yang membuat kurikulum dari rpp
guru. Kelompok ini akan membentuk
teknologi milenium berikutnya dalam
pendidikan ketika mereka berpendapat
penelitiaan-penelitian yang diajukan atau laporan-laporan dari
penelitian-penelitian melalui lensa jika mereka menuju satu dari kunci ini,
ketidak cocokkan kebutuhan dan rancangan yang diperlukan dan
persyaratan-persyaratan laporan. Merekalah yang akan menentukan bahwa
penemuan-penemuan riset bermakna dan
bermamfaat bagi mereka yang mencari mereka sebagai panduan dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar